Kamis, 16 Mei 2013

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB



PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

DI TARBIYAH HIFDHUL GHULAM WAL BANAT )THGB) PONDOK PESANTREN MAJMA’AL BAHRAIN” SHIDDIQIYYAH PLOSO JOMBANG




Farkhatul Isqolaliyah
Moh. Khasairi
Ali Ma’sum



Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra, Uiversitas Negeri Malang,
Jl. Semarang 5 Malang
E-mail: Farkhasoim26@yahoo.com


Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut: (1) metode pembelajaran yang digunakan oleh guru bahasa Arab (2) bahan ajar yang digunakan (3) media pembelajaran yang digunakan dan (4) evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di THGB PP. Majma’al Bahrain Siddiqiyah. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru bahasa Arab, kepala sekolah dan para siswa THGB. Peneliti bertindak sebagai instrumen inti. Instrumen bantu yang digunakan adalah pedoman wawancara, angket dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, angket dan dokumen. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah (a) reduksi data, (b) penyajian data, dan  (c) penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan temuan, dilakukan (a) observasi terus menerus, (b) mendiskusikan data dan hasil analisis dengan pihak yang dipandang ahli, (c) memeriksa kembali catatan lapangan secara cermat, dan (d) memanfaatkan sumber di luar data yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Arab di THGB sebagai berikut: (1) metode yang digunakan lebih mendekati metode eklektik. Adapun beberapa metode yang digabungkan yaitu metode membaca, metode komunikatif,dan metode qowaid terjemah. (2) bahan ajar yang digunakan dalam pelaksanaan PBA adalah LKS terbitan PT Temprina Media Grafika dan buku panduan dari THGB (3) media PBA, yang digunakan papan tulis dan (4) evaluasi PBA yang dilakukan adalah tes tulis dan tes lisan.

Kata Kunci: pembelajaran bahasa Arab, pondok pesantren
Abstract: the purpose of this research to describe anything, such us: (1) the studying method is used by Arabic teacher in THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah boarding school. (2) the subject matter is used by Arabic teacher in THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah boarding school, (3) the studying media is used in Arabic lesson in THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah boarding school, (4) the arabic studying evaluation in THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah boarding school. This research use the describtive kualitative method. The results of this research show that Arabic learning in THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah boarding school, that is: (1) the used method is nearer to ecletic’s method. The methods is clustered is reading, communicative, and translation grammar, (2) the subject matter is used in Arabic learning is the student  practice paper appeared by PT. Temprina Media Grafika an the referent book from THGB, (3) the media of  arabic learning  used by teacher is especially book’s THGB and blackboard, the using media help the students for Arabic learning, (4) the evaluation done in THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah is writing and oral  test.
Keywords: Arabic learning, boarding school.
ملخص :أهداف هذا البحث العلمي هو وصف الأمور التالية، هي: (1) وصف طريقة التعليم المستخدمة، و(2) وصف المواد التعليمية المستخدمة، و(3) وصف وسائل تعليم اللغة العربية المستخدمة، و(4) وصف اختبارات اللغة العربية المستخدمة في تربـية حفظ الغلام والبنات بمعهد مجمع البحرين الصديقي. يستخدم هذا البحث المنهج الوصفي والكيفي. ومجتمع هذا البحث هو مدرس اللغة العربية في تربية حفظ الغلام والبنات، ورئيس المدرسة فيها، والطلبة فيها. والأداة  الأساسية هي الباحثة بنفسها. أما أدوات المساعدة فهي دليل المقابلة، ودليل الاستبانة، ودليل الملاحظة. وطرق جمع البيانات هي الملاحظة، والمقابلة، والاستبانة، والوثائق. وخطوات تحليل البيانات هي (1) تنقيص البيانات، و(2) تقديـم البيانات، و(3) أخذ الخلاصة.   تدل نتائج البحث على أن تعليم اللغة العربية في تربية حفظ الغلام والبنات إلى مايلي: (1) طريقة تعليم اللغة العربية المستخدمة فيها هي الطريقة التـي قربت إلى الطريقة الإنتقائية. أما الطرق المجموعة فهي طريقة القراءة، والطريقة الإتصالية، وطريقة القواعد والترجمة، و(2) المواد التعليمية المستخدمة فيها هي كتاب ورقة عملية الطلبة نشره ف.ت. تـمفرينا مديا غرافيكا والكتاب التعليمي ألفه مدرسوا تربية حفظ الغلام والبنات، و(3) والوسائل التعليمية المستخدمة فيها هي كتاب المرجع، والسبورة، والأشياء الموجودة في الفصل، و(4) الاختبارات المستخدة فيها هي الاختبار التحريري والاختبار الشفوي. الاختبار التحريري مستخدم لمهارة القراءة والكتابة، والاختبار الشفوي مستخدم لمهارة الكلام.
الكلمات الأساسية: تعليم اللغة العربية، المعهد الإسلامي

Hidayat (2008) menyatakan bahwa belajar bahasa Arab (asing) berbeda dengan belajar bahasa ibu, oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun proses pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab meliputi kemampuan menyimak (listening competence/mahaarah al – Istima’), kemampuan berbicara (speaking competence/mahaarah al-takallum), kemampuan membaca (reading competence/mahaarah al-qira’ah), dan kemampuan menulis (writing competence/mahaarah al – Kitaabah). Pembelajaran bahasa Arab dapat dilakukan disemua lembaga tidak terkecuali dipondok pesantren.
Di dalam pesantren setidaknya ada dua metode pengajaran kitab kuning, dimana termasuk di dalamnya pengajaran bahasa Arab. Dua metode itu adalah: metode tradisional dan metode modern. Metode tradisional itu metode yang diselenggarakan menurut kebiasaan-kebiasaan yang telah lama dipergunakan dalam pesantren atau metode pembelajaran asli pesantren, seperti metode sorogan, metode bandongan, metode muhawarah atau muhadatsah. Sedangkan metode modern adalah metode yang mengajarkan tidak hanya sebatas kitab-kitab yang ada dalam pesantren itu saja tetapi juga pada kitab-kitab yang baru, seperti ilmu-ilmu umum dan kegiatan-kegiatan lain seperti pendidikan ketrampilan dan sebagainya.
Anthony (dalam Effendy, 2009:8) mengungkapkan bahwa metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Beberapa macam metode pembelajaran bahasa Arab menurut Effendy adalah Metode Gramatika Terjemah, Metode Langsung, Metode Membaca, Metode Audio Lingual, Metode Komunikatif, Metode Eklektik.
Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, foto grafis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2011: 3). Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2011:12) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan, yaitu (1) ciri fiksatif, (2) ciri manipulatif (3) ciri distributif.
Menurut Susilana dan Riyana (2007:68) ada beberapa kereteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, yaitu: (1) kesesuaian dengan tujuan, (2) kesesuaian dengan materi pembelajaran (3) kesesuaian dengan karakteristik pembelajaran atau siswa, (4) kesesuaian dengan teori, (5) kesesuaian dengan gaya belajar siswa, (6) kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia.
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Levie & Lentz mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu (1) fungsi atensi, (2) fungsi afektif (3) fungsi kognitif  dan (4) fungsi kompensatoris.
Terdapat beberapa macam media pembelajaran bahasa Arab yang cukup efektif, mudah dibuat, namun tidak mahal. Di antara media buatan guru yang bisa dijadikan alternatif adalah gambar guru, gunting gambar dari majalah, boneka jari kartu lipat, kartu melingkar, buku besar, poster dinding, kartu permainan dan lain-lain, atau sesuatu yang mudah didapat di sekitar kita (Machmudah dan Rosyidi, 2008:101).
Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh pakar dalam bidang itu untuk maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan sudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran (Solchan dan Saliwangi, 1996:42).
Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian dan pengukuran belajar dan pembelajaran. Pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif. Pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif (Dimyati dan Mudjiono,2009:192).
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi perencanaan dan pengembangan itu sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efesiensi-ekonomis, dan evaluasi program  komperehensif (Arifin, 2009:14).
Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita melihatnya (Arifin, 2009:16) Ada beberapa fungsi evaluasi sebagai berikut: (1) secara psikologis, (2) secara sosiologis, (3) secara dikdatis-metodis, (4) evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompok, (5) evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh program pendidikannya, (6) evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, (7) secara administratif
Penelitian ini dilakukan di THGB pondok pesantren Siddiqiyah Ploso Jombang. pemilihan di THGB sebagai tempat penelitian dikarenakan sekolah ini unik. karena sekolahan ini menggunakan kurikulum yang disusun sendiri dan berbeda dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah-sekolah lain dibawah naungan pemerintah.  Dan buku rujukan yang digunakan adalah buku panduan THGB Majma’al Bahrain sendiri, selain buku rujukan inti yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) terbitan PT Temprina Media Grafika Nganjuk disamping itu sekolahan ini memberikan perhatian besar terhadap pelajaran Bahasa Arab. Hal ini dibuktikan denga adanya ekstra kulikurel bahasa Arab diluar jam pelajaran yang menekankan pada nahwu dan kemahiran bahasa Arab. Kurikulum THGB ini menggunakan buku yang disusun oleh pihak yayasan sendiri yaitu buku اللغة العربية  dan materi yang ada disesuaikan dengan jam pelajaran yang ada yaitu 4 jam pelajaran (JP). Materi-materi yang digunakan diambil dari buku yang disusun oleh PP. Modern Gontor dipadukan dengan buku-buku lain yang relevan dengan tujuan yang diinginkan.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan model class room research (penelitian kelas), karena bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan obyektif tentang PBA di THGB Pondok Pesantren Siddiqiyah Ploso Jombang. Alasan peneliti menggunakan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah karena penelitian dilakukan pada latar alamiah, peneliti menggunakan instrumen inti dan data yang dikumpulkan berupa data deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata bukan angka-angka, baik dari hasil angket, wawancara, dokumentasi, maupun catatan peneliti saat melakukan observasi.
Sesuai dengan jenis penelitian, yaitu penelitian deskriptif, maka kehadiran peneliti di tempat penelitian sangat diperlukan sebagai instrument utama. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai perencana, pemberi tindakan, pengumpul data, analisis, dan sebagai pelapor hasil penelitian. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari  observasi, kuesioner atau angket, dan wawancara dengan dewan guru khususnya guru bahasa Arab. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan dan catatan-catatan PP yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, yaitu berupa sejarah singkat pondok pesantren, visi dan misi pondok pesantren, dan data-data tertulis lainya yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Pengumpulan data merupakan salah satu rangkaian penting dalam melaksanakan penelitian, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu : observasi, wawancara, angket, dokumen. Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dan menentukan dalam penelitian. Melalui kegiatan analisis inilah, data atau informasi yang dikumpulkan menjadi lebih bermakna (Ainin, 2010: 131) pada tahap ini, dilakukan penelaahan data-data dan dihubungkan dengan masalah penelitian yang telah ditentukan dalam rumusan masalah penelitian, kemudian dipadukan dengan teori-teori pembelajaran khususnya bahasa Arab.
Untuk memperoleh hasil analisis yang sahih, sejak proses pengumpulan data sampai analisis data digunakan teknik pensahihan data yang diadaptasi dari Linconl dan Guba (dalam Ainin, 2010:211), yaitu : (1) observasi terus menerus. Kegiatan ini dilakukan guna mendapatkan kesahihan dan kesesuaian terhadap data yang telah dianalisis dengan data yang ada di pondok pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah Ploso Jombang, (2) mendiskusikan data dan hasil analisis dengan pihak tertentu yang dipandang ahli, (3) memeriksa kembali catatan lapangan secara cermat. Kegiatan ini dilakukan guna menghindari kesalahan penulis, dan (4) memanfaatkan sumber di luar data yang dianaliasis.


HASIL
Metode PBA di THGB Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah
Pengajaran bahasa yang baik tidak hanya menggunakan satu metode saja, akan tetapi menggunakan beberapa metode yang sesuai karena tiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pembelajaran bahasa Arab di THGB ini meliputi kemahiran  kalam (berbicara), qira’ah (membaca) dan kitabah (menulis). Dan untuk kemahiran istima’ (mendengar) tidak diajarkan di sekolah ini. Untuk kemahiran Kalam (berbicara),metode yang digunakan dalam pembelajaran Kalam (berbicara) lebih mendekati dengan metode Komunikatif.
Untuk kemahiran Qiro’ah (membaca) metode yang digunakan dalam pembelajaran Qiro’ah (membaca) lebih mendekati dengan metode membaca, Untuk kemahiran kitabah (menulis) metode yang digunakan dalam pembelajaran kitabah (menulis) lebih mendekati dengan metode qowaid terjemah. Dan untuk kemahiran menyimak disini tidak diajarkan.

Materi atau Bahan Ajar di THGB Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah
Dari hasil studi dokumen bahan ajar yang digunakan di THGB adalah buku LKS terbitan PT. Tempira Media Grafika Nganjuk. Materi yang diajar sebagai berikut: tabel 3.1
Tingkat
Semester
Tema
Qowaid




VII




I

1.      التعارف 1
1.      الجملة الإسمية
2.      التعارف 2
2.      حروف الجر
3.      المدرسة
3.      إسم ضمير, إسم الإشارة

II
1.      البيت
1.      الخبر مقدم و مبتدأ مؤخر
2.      الأسرة
2.      المبتدأ و خبر ( فعل مضارع للمفرد
3.      العنوان
3.      عدد ( الرقم 1-100)




VIII

I
1.      الساعة
1.      الجملة الإسمية
2.      النشاطات في المدرسة
2.      الجملة الفعلية
3.      النشاطات في البيت
3.      مفعل به

II
1.      الهواية
1.      مصدر صريح, فعل مضارع
2.      المهنة
2.      أن, لن, ل + فعل مضارع

Adapun materi dari buku penunjang  Duru:s Al-Lughoh Al-‘Arabiyyah ‘Al- Atthori:qoh Al-Khadi:tsah TGHB Majma’al Bahrain Siddiqiyah sebagai berikut: tabel 3.2
no
Pelajaran
Tema
qowaid
Semester
Tingkat
1
الدرس الأول
الذهاب إلى المدرسة
اسم, فعل, حرف
I


VII
2
الدرس الثاني
____________
فعل الأمر 1
3
الدرس الثالث
إلى المكتبة
فعل مضارع + أن
       II
4
الدرس الرابع
العربية بالتلفزيون
لن+ فعل مضارع
5
الدرس الخامس
_____________
فعل الأمر 2
I
VIII
6
الدرس السادس
الحروف الهجائية
الأعداد
7
الدرس السابع
في المستشفى
مفرد, جمع, إضافة
8
الدرس الثامن
العنوان
استفهام, مبتدأ, خبر
II
9
الدرس التاسع
التعلم
أدوات الجر


Media atau Bahan Ajar di THGB Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah
Usaha untuk membuat pembelajaran lebih konkret dengan menggunakan beberapa media memiliki nilai kegunaan masing-masing, karna dalam proses belajar mengajar guru harus meilih media yang tepat agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat terwujud dalam diri siswa.
Dari hasil observasi dan wawancara dari murid di THGB bahwa media yang digunakan adalah papan tulis, buku pelajaran dan terkadang guru memberikan media gambar yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru itu tidak hanya menggunakan media papan tulis saja, atau bisa juga menggunakan media yang lain seperti media gambar.

Evaluasi PBA di THGB Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah
Dari hasil observasi bahwasanya tes tulis digunakan untuk kemahiran qira’ah (membaca) dan kemahiran kitabah (menulis),  dalam tes tulis ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan para siswa dalam menyerap materi yang telah diajarkan. Tes lisan digunakan untuk kemahiran kalam (berbicara), dalam tes lisan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa bisa berbicara bahasa Arab sehingga diharapkan agar para siswa mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dengan baika evaluasi dalam THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah dilakukan dengan  tes tulis dan tes lisan. Adanya tes ini berfungsi  untuk mengetahui tingkat efektifitas program Ada 3 cara dalam  melakukan evaluasi yang pertama yaitu evaluasai harian, disini cara penilaian dilakukan setiap kali pertemuan yang dicatat  dalam buku penilaian.  Kedua, yaitu ujian tengah semester atau disebut juga UTS, disini guru memberikan tes tulis kepada siswa. Ketiga yaitu ujian akhir semester atau bisa disebut juga UAS, disini guru memberikan tes tertulis kepada siswa pembelajaran yang dirancang dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Adapun bentuk-bentuk tes kemahiran tersebut adalah sebagai berikut. Tes untuk kemahiran membaca (qiro’ah) adalah menentukan arti kosa kata dalam konteks kalimat tertentu, menentukan ide pokok dalam paragraf, menyimpulkan ide pokok bacaan. Tes untuk kemahiran menulis (kitabah) adalah mengurutkan kata menjadi kalimat, menyusun kalimat berdasarkan gambar, mengurutkan kalimat menjadi paragraf. Tes untuk kemahiran berbicara (kalam) adalah memperkenalkan diri, wawancara dan berbicara sederhana tentang sesuatu yang berkaitan dengan tema.


PEMBAHASAN
Metode PBA di THGB Pondok pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa guru bahasa Arab THGB Majma’al Bahrain Sidiqiyah menggunakan  metode eklektik, yaitu  menggabungkan  beberapa metode yang ada. Adapun metode-metode yang digabungkan dalam pembelajaran bahasa Arab di THGB ini adalah lebih mendekati dengan metode qowaid terjemah, metode membaca, dan metode komunikatif. Penggunaan metode di THGB didasarkan pada kemahiran yang diajarkan oleh guru. Ketika mengajarkan kemahiran qiro’ah (membaca) guru lebih mendekati dengan menggunakan metode membaca, kemahiran kalam (berbicara) guru lebih mendekati dengan menggunakan metode komunikatif, dan kemahiran kitabah (menulis) disini guru lebih mendekati dengan metode qowaid terjemah.
Metode yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan bahasa Arab sudah bervariasi, namun langakah-langakah metode yang digunakan oleh guru perlu ditingkatkan sehingga pembelajaran bisa berjalan lebih menarik dan bisa mencegah kebosanan siswa dalam belajar bahasa Arab. Salah satu penyebab kurang minatnya Siswa terhadap pelajaran bahasa Arab adalah karena bahasa Arab itu sulit, salah satu penyebabnya adalah banyaknya qowaid. Oleh karena itu hendaknya guru langakah-langkah metode pembelajaran yang digunakan sedemikian rupa, agar para siswa bisa memahami apa yang disampaikan oleh guru.

Materi atau Bahan Ajar di THGB pondok pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah
Bahan ajar bahasa Arab diambil dari buku LKS dan buku panduan dari THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah. Materi yang  terdapat dalam buku LKS tersebut adalah: istima’ (mendengarkan), kalam (berbicara), qiro’ah (membaca), kitabah (menulis). Buku panduan terbitan THGB merupakan campuran dari buku bahasa Arab terbitan pondok Darrussalam Gontor dan dari guru bahasa Arab THGB.
Materi LKS bahasa Arab yang diajarkan di THGB ini dari tingkat VII semester I yaitu, التعارف, التعارف, المدرسة , semester II, البيت, الأسرة, العنوان  dan tingkat VIII semester I yaitu, الساعة, النشاطات في المدرسة, النشاطات في البيت , semester II,  الهواية dan المهنة.
Adapun materi dari buku penunjang  Duru:s Al-Lughoh Al-‘Arabiyyah ‘Al- Atthori:qoh Al-Khadi:tsah TGHB Majma’al Bahrain Siddiqiyah ini dari tingkat VII semester I yaitu, الدرس الاول, الدرس الثانى , semester II yaitu, الدرس الثالث, الدرس الرابع , dantingkat VIII semester I yaitu, الدرس الخامس, الدرس السادس, الدرس السابع , semester II yaitu, الدرس الثامن, الدرس التاسع.

Media PBA di THGB pondok pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah
Media yang digunakan di THGB ini untuk kemahiran menyimak tidak digunakan karena kuranganya fasilitas yang ada di THGB sehingga tidak masuk dalam keriteria yang baik, untuk kemahiran berbicara sudah menggunakan saluran lisan atau praktek langsung yang tujuannya adalah melatih siswa untuk terlatih berbicara bahasa Arab, untuk kemahiran membaca sudah seperti keriteria walaupun tidak menggunakan media kartu, tetapi guru sudah menggunakan media buku untuk dibaca siswa dan siswa dilatih untuk bisa membaca bahasa Arab dengan baik dan untuk kemahiran menulis disini guru sudah menggunakan media pengajaran imla’ dengan cara siswa menulis apa yang didengar dari guru dengan ini melatih siswa untuk bisa menulis bahasa Arab dengan tepat.
          Dari hasil wawancara dari murid di THGB menunjukkan bahwa media yang digunakan oleh guru adalah papan tulis, buku pelajaran dan terkadang guru juga menggunakan media gambar yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dikarenakan kurangnya media dan fasilitas di THGB ini, seperti LCD di setiap kelas, laboratorium bahasa, tape. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru bahasa

Evaluasi PBA di THGB pondok pesantren Majma’al Bahrain Siddiqiyah
Di THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah ini Evaluasi menggunakan tes tulis dan lisan. Tes tulis digunakan untuk kemahiran qira’ah (membaca) dan kemahiran kitabah (menulis), sedangkan tes lisan digunakan untuk kemahiran kalam (berbicara). Sesuai dengan fungsi utama yakni untuk mengatahui tingkat evektifitas program dalam mencapai tujuan , guru melakukan ujian  pada siswa dengan tes lisan, hal ini dilakukan karena ketrampilan bahasa yang digunakan adalah ketrampilan berbicara.
Di THGB tes dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu tes harian, UTS, dan UAS. Dalam tes harian guru mengamati proses belajar siswa dan memberikan penilaian terhadap mereka, yaitu penilian yang berkaitan dengan keaktifan siswa dan hasil penugasan siswa. Hasil dari penilaian itu dimasukkandalam buku penilaian guru, tentu hal ini menghemat waktu guru, karena guru selain mengajar juga bisa langsung menilai kinerja siswa. Sedangkan UTS dilakukan serentak untuk semua siswa di sekolah dalam waktu yang bersamaan, dan hasilnya dijadikan tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja guru dalam mengajar, dan mengukur kemampuan siswa dalam belajar bahasa Arab selama setengah semester. Hal ini tentu menghemat waktu yang ada. Begitu juga dengan UAS yaitu tes yang dilaksakan di akhir semester, UAS dilaksanakan secara serentak di sekolah ini dalam waktu yang bersamaan, tentunya hal itu bisa juga bisa menghemat waktu yang tersedia.
PENUTUP
Kesimpulan
Metode PBA di THGB ini mendekati dengan  menggunakan metode gabungan (eklektik). Adapun metode yang digabungkan adalah  metode membaca, metode komunikatif, dan metode qowaid tarjamah. Selain itu pengajar juga menambah dengan metode hafalan.
Bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab ini adalah buku LKS, buku ini adalah buku  utama yang digunakan guru THGB untuk pelaksanaan PBA dan  buku penunjang  yang digunakan dalam PBA di THGB ini adalah buku panduan bahasa Arab terbitan TGHB Majma’al Bahrain Siddiqiyah sendiri, buku  pedoman  itu campuran dari buku terbitan pondok Darrussalam Gontor dan dari guru bahasa Arab THGB
Media yang digunakan oleh guru adalah  papan tulis dan gambar sebagai media pembelajaran bahasa Arab, dikarenakan tidak adanya media pembelajaran seperti LCD, TV dan lab bahasa.
Evaluasi pembelajaran bahasa Arab di THGB ini menggunakan 3 cara, yang pertama yaitu evaluasi harian, disini cara penilaian dilakukan setiap kali pertemuan yang dicatat  dalam buku penilaian. Kedua, yaitu ujian tengah semester atau disebut juga UTS. Dan Ketiga yaitu ujian akhir semester atau bisa disebut juga UAS.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut peeliti mengemukakan saran-saran kepada.
1.    Kepala sekolah THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah Ploso Jombang, agar tetap membantu meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab, selalu memantau  dan bertanggungjawab terhadap PBA.
2.    Guru bahasa Arab THGB Majma’al Bahrain Siddiqiyah Ploso Jombang, agar lebih berupaya keras meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab, membuat RPP, dan guru menggunakan  media pembelajaran yang ada. Hal ini penting dilakukan agar pembelajaran bahasa Arab tidak monoton dan siswa tidak bosan belajar bahasa Arab.
3.    Siswa, disini diharapakan agar lebih bersemangat lagi terhadap pelajaran bahasa Arab.



Daftar Rujukan

Ainin, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Surabaya dan Malang: Hilal Pusataka dan Jurusan Sastra Arab
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arsyad, Azhar, 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja grafindo Persada.
Dimyati dan Mudjiono, 2009.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendy, AFuad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Hidayat, Yayat. 2008. Studi Prinsip Dasar Metode Pengajaran Bahasa Arab.,(http://arabicforall.or.id/metode/studi-prinsip-dasar-metode-pengajaran-bahasa-arab/,), (online), diakses Mei 2011
Machmudah, Umi dan Rosyidi, Abdul Wahab,. 2008. Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press.
Solchan, H dan Saliwangi, Basennang, H. 1996. Telaah Kurikulum dan Buku Teks Bahasa Indonesia. Bahan ajar yang dikuliahkan pada Pelatihan Kemampuan  dan Metodologi mengajar guru PNS DPK dan GTY pada SMP swasta se JawaTimur. IKIP Malang.
Susilana, Rudi dan Riyana,Cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima








Tidak ada komentar:

Posting Komentar